Minggu, 18 April 2010

menggapai cinta ALLAH SWT

Bahasa sehari-hari mengenal istilah Allah yang di atas, atau Allah yang di langit. Langit sering didefinisikan sebagai batas pandangan mata. Dalam al Quran langit disebut dengan nama sama' atau samawat. Dalam bahasa Arab, sama' mengandung dua artinya, pertama, ma `ala ka, apa yang di atasmu. Dari pengertian ini maka plafon di rumah kita di sebut langit-langit. Ke dua, langit adalah ungkapan tentang sesuatu yang tidak terjangkau oleh akal kita. Jika disebut surga berada di langit artinya akal kita tidak akan mampu melacak keberadaannya. Surga dapat dilacak dengan keyakinan atau iman, bukan dengan rasio. Bahasa sehari-hari juga suka menggunakan istilah langit meski kurang tepat, misalnya menyebut kecantikan luar biasa dari seorang gadis dengan menyebut cantiknya selangit, kekayaan yang sangat banyak disebut kayanya selangit , dan ungkapan semisal lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar